Menanti Masa Lalu (Chapter 2)

Sesampainya dirumah aku langsung merebahkan diri keatas tempat tidur dan memejamkan mata untuk beberapa saat.
Aku terhanyut dalam gelap ini dan merasakan sentuhan hangat di lenganku tiba-tiba aku sudah berada di samping Dery sambil bersandar di pundaknya, kami menikmati indahnya pemandangan di bukit dekat rumah ku tempat rahasia yang selama ini hanya kunikmati sendiri tapi kali ini tah mengapa ada Dery di sampingku, kami berdua menikmati pemandangan itu dengan keheningan kesunyian dan ketenangan.
Rasanya senang sekali ketika bisa menikmati apa yang kita sukai bersama orang yang kita sayangi.

     'Tempat ini tempat rahasia aku dan aku selalu menikmati keindahan pemandangan disini seorang diri, kamu tau kamu adalah orang pertama yang aku ajak untuk melihat dan menikmati keindahan disini' - aku seakan bercerita kepadanya tetapi dia hanya diam tak ada respon darinya, seketika dia menoleh dan tersenyum kepadaku.

     'Kei kei... Makan siang dulu nak'

Kenapa tiba-tiba ada suara ibu disini, padahal kan hanya aku dan dery yang tau tempat ini.

    'Keinaaaaaa'

Aku terkejut mendengar terikan itu dan membuatku terbangun hingga aku sadari kalau tadi adalah mimpi, ku usap mataku dan kulihat jam di tangan ternyata sudah pukul dua siang pantas saja ibu teriak-teriak gitu. Aku bergegas berkemas dan siap untuk makan siang.

      'pasti ketiduran lagi kan, dari tadi ibu panggil gak bangun juga, emang harus pakai teriakan gini terus ya tiap hari' - tanya Ibu sebel

      'capek bu, tadi pelajarannya berat semua di otak' - jawabku penuh alasan

       ' jawaban klasik kei, udah cepetan makan ibu mau kerumah bu RT dulu mau ngebahas arisan buat bulan ini' - ucap Ibu dengan cepatnya dan lansung menghilang dari pandanganku.

Kenapa sih ibu selalu begitu cerewet banget, semoga aja nanti aku udah dewasa gak kaya ibu.
Dengan malas-malasan karena masih mengantuk aku makan sendirian di meja makan.
Setelah semua beres aku melanjutkan aktifitas dengan menonton televisi tapi ternyata acara siang ini gak ada yang bagus dan aku memilih untuk tidur kembali.
Samar-samar aku mendengar suara sasha teriak didekat jendela kamar, aku terbangun dan memaksa mata untuk terbuka dan berjalan menuju jendela.
       'Kenapa Sasha ganggu orang tidur aja' - ucapku sewot

       'Ya ampun Kei, tidur mulu kamu. Hidup tu gak hanya tidur kali. Eh main keluar yuk aku bosan nih kita ke lapangan basket aja gimana. Kita main sampai sore disana' - kata Sasha panjang lebar

      'Iya bawel, udah kaya ibu aja kamu. Bentar aku siap-siap dulu'.

Baru juga mau melangkah aku segera menoleh ke Sasha dan cukup kaget liat kelakuannya.

   'Eh kamu mau ngapain Sha pake manjat jendela aku gitu'

   'hehe habisnya pintu depan kamu kunci, aku mau ngadem bentar sembari nunggu kamu siap-siap' - jawab Sasha dengan muka gak berdosa.

    'Ya ampun ini anak ada aja kelakuannya, yaudah tunggu bentar aku siap-siap dulu' - ucapku sembari meninggalkan Sasha buat ganti baju.

Sesampainya di lapangan basket aku dan Sasha ga langsung main, kita berdua sempat jajan cemilan dan duduk di tepi lapangan sambil ngobrol gak jelas.
Ketika lagi asyik-asyiknya ngobrol pandangan aku dan Sasha berpindah ke arah yang lain dengan tujuan yang sama.
Ya ada seorang cowok datang pakai sepeda dengan tas ransel yang berisi bola basket.

      'Kei, siapa tuh keren banget.' - kata Sasha spontan

Aku gak bisa ngejawab pertanyaan Sasha karena aku sendiri juga gak kenal. Badannya Tinggi atletis banget, penampilannya cowok banget dan bawa basket.
Oh Tuhan adem banget jadinya siang ini - ucapku dalam hati.

     kami berdua, Aku dan Sasha tepatnya sempat linglung beberapa menit sebelum sadar kalo ternyata cowok tadi menoleh ke kami dan spontan aku dan Sasha teriak kecil  dengan ekspresi senang.

      'Kenalan yuk Kei'- kata Sasha sambil menarik tanganku untuk menghampiri cowok itu.

Sasha langsung mengajaknya berkenalan dan berbasa basi sedikit.

    'Oh jadi nama kamu Satria, anak baru ya dikomplek sini kok jarang keliatan' - tanya Sasha basa basi sedang aku hanya berdiri diam merhatiin mereka berdua sambil kagum dalan hati dengan sesosok yang bernama Satria ini.

     'Kebetulan papa aku lagi ada kerjaan disini jadinya aku ikut sekalian mau liburan, bosan dengan suasana dirumah' - jawab Satria dengan senyum ramahnya.

0 komentar:

Posting Komentar


up