Menanti Masa Lalu ( Chapter 4)

       Satria satria satria akhir-akhir ini aku lagi asyik-asyiknya berteman sama dia, kami menghabiskan waktu sore dengan bermain basket dan terkadang kami main sepeda bersama, Sasha juga ikut tapi jarang banget karena dia lagi sibuk latihan Basket di sekolahan buat ikut kompetisi antar sekolah bulan depan.
        Semakin kesini semakin akrab hubungan kami dan sudah tidak ada lagi muka jaim dan tingkah jaim diantara kami.
Seminggu sudah Satria di sini dan tinggal beberapa hari lagi dia liburan disini dan aku cukup merasa kurang bahagia mendengar kabar itu.
       Ada hal yang buat aku suka dengan Satria yaitu perhatiannya, perhatian akan diriku dan dia selalu mengerti apa yang aku rasakan.
Kami banyak cerita tentang kehidupan dan keseharian yang dijalani dan aku juga cerita tentang Dery ke dia.
Awalnya agak canggung membahas tentang itu tapi melihat sikap Satria yang terbuka aku merasa nyaman untuk bercerita.

   Satria dengan sikapnya yang manis dan senyum yang menawan membuat aku selalu nyaman dan dimengerti kalo didekatnya, berbanding terbalik dengan Dery yang selalu membuat ulah dan kesal tapi sama-sama bisa membuat aku terswnyu

    'Kamu jadi pulang Kamis besok?' - tanyaku tiba-tiba

    ' iya karena urusan Papa ku  sudah beres disini' - jawab satria dengan senyumnya

Kami saling diam ditemani Senja yang mulai pudar karena gelapnya malam yang akan menggantikannya.

    ' Besok pulangnya jam berapa?'
- Tanya ku sambil berharap itu tidak terjadi.

   ' siang kayaknya jam 2an gitu'

    ' Berarti kita masih bisa ketemu sehabis aku pulang sekolah besok' - kataku sambil berharap.

    Satria hanya menjawab dengan senyuman, senyuman yang bikin aku lupa waktu.

KEESOKAN HARINYA

*Bunyi bel pulang sekolah

    ' Keinaaaaaa tunggu aku' - teriak Sasha melihat aku keluar dari kelas dengan cepatnya.

     sampai didepan gerbang sekolah Sasha minta berhenti buat narik napas

    ' Ya ampun Sasha cepetan ntar Satria keburu pergi' - ucapku gelisah

    ' bentaran Kei aku capek'

Seketika aku menarik tangan Sasha agar mau bergerak dan berlari bersama menuju tempat penginapan Satria yang tidak begitu jauh dari sekolah dan rumahku.

Sesampainya disana dengan napas yang ngos-ngosan kami menghampiri Satria.

    ' Kalian kenapa ngos-ngosan gini?- tanya Satria heran

     ' Kei gak sabaran pake ngajak lari segala' - omel Sasha

     Satria hanya tertawa kecil mendengar omelan Sasha dan aku tersipu malu.

      ' Jadi kapan berangkat?- tanyaku cepat untuk mengalihkan situasi

      ' bentar lagi nih tinggal nunggu papa aku aja, eh iya ini aku ada kenang"an buat kalian berdua' -
Ucap Satria sambil mengeluarkan sebuah bola basket dari dalam tasnya.

     'Aku harap kalian mau jaga ini bola, nanti kalo aku kesini lagi kita bakal main bareng lagi' - kata Satria sembari memberikan bola itu ke Aku

      ' jaga baik-baik ya Kei, Sha kalian udah memberi kesan terindah di liburanku kali ini'

Aku tidak bisa berkata apa-apa, beberapa saat kemudian Satria bersiap berangkat dan kami saling bersalaman saat itu Satria berbisik pelan ditelingaku ' Aku akan selalu mengingatmu dan tunggu aku kembali'

Aku hanya bisa diam dan kaget sementara itu Satria masuk kedalam mobil dan tersenyum manis untuk terakhir kalinya didepanku.

Terdengar nyaring teriakan perpisahan dari mulut Sasha dan aku hanya bisa melambaikan tangan sambil bengong heran terhadap apa yang kudengar tadi dari Satria.

0 komentar:

Posting Komentar


up