Menanti Masa Lalu (Chapter 5)

    Aku terbangun dari tidur dan melihat jam di dinding menunjukkan pukul 6 pagi, hari ini hari minggu dan waktunya untuk olahraga.
Aku bergegas beranjak dari tempat tidur dan siap-siap buat ke lapangan.
      Sesampainya di lapangan ada hal aneh yang aku lihat, benar saja ternyata Dery sedang main basket bersama Sasha dan itu tumben banget dia ada disini.
        Aku berjalan melongos mendekati mereka berdua, belum juga aku mendekat tiba-tiba Dery menoleh dan menyapaku.

       'Pagi Kei, lama banget sih kamu?' ucap Dery.

       lama? Emang ada urusan apa sama aku? - tanya aku balik.

       gak ada sih cuman pengen ketemu kamu aja - goda Dery

      perlu tanda tangan sekalian gak? Atau penanda dari tangan ini - jawabku sewot sambil menunjukkan gumpalan tinju dari tangan.

       kalian berdua kapan bisa akurnya sih...
- kata Sasha mencoba menengahi kami berdua.

        aku mencoba menenangkan pikiran sesaat dan kembali teringat Satria, biasanya ada dia disini dengan senyum manis dan basketnya.

       tanpa sadar aku senyum dengan tatapan penuh lamunan yang bikin Dery mendekat dan menyadarkanku dari lamunan.

      ' masih pagi kerjaannya ngelamun aja, yang ganteng gini dicuekin' - ucap Dery membuyarkan lamunanku.

      lagi-lagi Dery membuat jantung ini berdetak kencang dan aku langsung mengambil bola basket dari tangannya dan kami bertiga mulai menikmati kebersamaan ini melalui basket.

       Sasha meminta waktu untuk istirahat dan kami menyetujui itu. Dery memberiku air minum dan dengan cepat Sasha ngeledek kalo yang capek dan butuh minuman itu dia buka aku, Dery tertawa malu dan memberi Sasha minum saat itu juga.

Malam nya aku merasa harus tidur cepat karena aku gak mau lagi terlambat ke sekolah, saat aku mencoba memejamkan mata, ringtone sms ku pun berbunyi yang isinya.

        ' Selamat tidur putri cantik '

Ya, membaca sms itu tanpa nama pengirim tepatnya tanpa identitas membuat aku bingung sekaligus kaget, siapa coba yang sms malam gini dengan kata-kata seperti itu.
Aku mencoba untuk tidak menghiraukannya dan mencoba tidur kembali.

Pagi harinya aku kembali menerima sms dari pengirim yang sama.

       ' Selamat pagi cantik, jangan lupa sarapan ' - Y

Kali ini sms yang dia kirim diakhirannya ada inisial 'Y'

Dikira aku bakal penasaran maaf aja gak akan!

Sesampainya di sekolah aku menunjukkan sms itu ke Sasha dan Sasha bilang mungkin itu fans aku, Oh Tuhan mimpi apa punya fans tanpa identitas kaya gini dan bikin kaget.

      

      

Menanti Masa Lalu ( Chapter 4)

       Satria satria satria akhir-akhir ini aku lagi asyik-asyiknya berteman sama dia, kami menghabiskan waktu sore dengan bermain basket dan terkadang kami main sepeda bersama, Sasha juga ikut tapi jarang banget karena dia lagi sibuk latihan Basket di sekolahan buat ikut kompetisi antar sekolah bulan depan.
        Semakin kesini semakin akrab hubungan kami dan sudah tidak ada lagi muka jaim dan tingkah jaim diantara kami.
Seminggu sudah Satria di sini dan tinggal beberapa hari lagi dia liburan disini dan aku cukup merasa kurang bahagia mendengar kabar itu.
       Ada hal yang buat aku suka dengan Satria yaitu perhatiannya, perhatian akan diriku dan dia selalu mengerti apa yang aku rasakan.
Kami banyak cerita tentang kehidupan dan keseharian yang dijalani dan aku juga cerita tentang Dery ke dia.
Awalnya agak canggung membahas tentang itu tapi melihat sikap Satria yang terbuka aku merasa nyaman untuk bercerita.

   Satria dengan sikapnya yang manis dan senyum yang menawan membuat aku selalu nyaman dan dimengerti kalo didekatnya, berbanding terbalik dengan Dery yang selalu membuat ulah dan kesal tapi sama-sama bisa membuat aku terswnyu

    'Kamu jadi pulang Kamis besok?' - tanyaku tiba-tiba

    ' iya karena urusan Papa ku  sudah beres disini' - jawab satria dengan senyumnya

Kami saling diam ditemani Senja yang mulai pudar karena gelapnya malam yang akan menggantikannya.

    ' Besok pulangnya jam berapa?'
- Tanya ku sambil berharap itu tidak terjadi.

   ' siang kayaknya jam 2an gitu'

    ' Berarti kita masih bisa ketemu sehabis aku pulang sekolah besok' - kataku sambil berharap.

    Satria hanya menjawab dengan senyuman, senyuman yang bikin aku lupa waktu.

KEESOKAN HARINYA

*Bunyi bel pulang sekolah

    ' Keinaaaaaa tunggu aku' - teriak Sasha melihat aku keluar dari kelas dengan cepatnya.

     sampai didepan gerbang sekolah Sasha minta berhenti buat narik napas

    ' Ya ampun Sasha cepetan ntar Satria keburu pergi' - ucapku gelisah

    ' bentaran Kei aku capek'

Seketika aku menarik tangan Sasha agar mau bergerak dan berlari bersama menuju tempat penginapan Satria yang tidak begitu jauh dari sekolah dan rumahku.

Sesampainya disana dengan napas yang ngos-ngosan kami menghampiri Satria.

    ' Kalian kenapa ngos-ngosan gini?- tanya Satria heran

     ' Kei gak sabaran pake ngajak lari segala' - omel Sasha

     Satria hanya tertawa kecil mendengar omelan Sasha dan aku tersipu malu.

      ' Jadi kapan berangkat?- tanyaku cepat untuk mengalihkan situasi

      ' bentar lagi nih tinggal nunggu papa aku aja, eh iya ini aku ada kenang"an buat kalian berdua' -
Ucap Satria sambil mengeluarkan sebuah bola basket dari dalam tasnya.

     'Aku harap kalian mau jaga ini bola, nanti kalo aku kesini lagi kita bakal main bareng lagi' - kata Satria sembari memberikan bola itu ke Aku

      ' jaga baik-baik ya Kei, Sha kalian udah memberi kesan terindah di liburanku kali ini'

Aku tidak bisa berkata apa-apa, beberapa saat kemudian Satria bersiap berangkat dan kami saling bersalaman saat itu Satria berbisik pelan ditelingaku ' Aku akan selalu mengingatmu dan tunggu aku kembali'

Aku hanya bisa diam dan kaget sementara itu Satria masuk kedalam mobil dan tersenyum manis untuk terakhir kalinya didepanku.

Terdengar nyaring teriakan perpisahan dari mulut Sasha dan aku hanya bisa melambaikan tangan sambil bengong heran terhadap apa yang kudengar tadi dari Satria.

Menanti Masa Lalu (Chapter 3)

     Senyum itu senyum termanis yang aku liat hari ini hmm Dery kalah deh *ucapku dalam hati sambil senyum-senyum gembira melihat Satria main basket.

       'Akhirnya lapangan basket ini cerah kembali, lama gak ada pemandangan indah kaya gini biasanya kita berdua mulu yang jadi penghuni ini lapangan, ya gak kei?' - ucap Sasha sambil mengarah ke Satria yang lagi asyik main basket.

       'iya juga sih... Udah ah bawel main yuk, kita lawan tuh Satria sebagai tanda perkenalan biar akrab'

      ' ayoook aku suka ini' - jawab Sasha semangat.

      Sore ini kami bertiga menghabiskan waktu dengan tanding basket sampai malam padahal janji awalnya gak semalam ini dan aku merasa senang banget meski sehabis main basket dan pulang kerumah diomelin ibu karena pergi gak bilang-bilang dan pulang malam tapi setidaknya aku gak nyesal ngejalaninya meski akhirnya dimarahi.

Sekolah -

      Pagi ini aku merasa kepagian datang ke sekolah gimana gak masa' Sasha belum datang biasanya yang paling awal datang itu dia bukan aku.
Karena bosan dengan suasana didalam kelas aku memutuskan untuk ke kantin sendirian, baru juga keluar dari pintu kelas tiba-tiba ada yang menghadang dari arah depan, sempat bikin kaget dan ternyata itu Dery.

    'eh manusia kenapa juga didepan pintu gitu gak tau apa orang mau lewat' - karena kaget jadinya aku ngomong dengan nada agak tinggi dan cukup mengesalkan

   'hai juga manusia, kenapa sih pagi-pagi udah marah aja' - godanya dengan santainya

    ' aku mau kekantin, minggir deh ngalangin jalan aja kamu'- ucapku kesal

     ' makin imut tau kalo kesal gitu, yaudah yuk sama- sama kekantin' - ajaknya tiba-tiba

     aku terdiam sejenak dan heran

     'ayooo buruan katanya mau.kekantin' - dengan cepatnya Dery menarik tangan aku dan menggandeng tanganku menuju kantin.

     ' apa-apaan ni pakai gandengan segala emang kamu kira aku buta arah' - kataku sambil melepas gandengan, bukannya aku marah tapi malu aja kalo orang-orang pada ngeliatin gitu.

      ' ohh iya sorry deh, cepetan makanya aku udah lapar banget maklum tadi gak sempat sarapan dirumah ' - ucapnya seketika

     ' sumpah gak nanya ' - jawabku sambil berlari menuju kantin

    ' Dasar Keina ' - sambil ikut mengejar aku menuju kantin

Sesampainya dikantin aku hanya pesan es jeruk sedangkan Dery benar aja kelaparan dia pesan Nasi goreng plus telor plus minumnya Jus Apel.

     ' ya ampun kamu makan apa makan der' - tanyaku agak kaget

     ' ya makan dong, eh Kei kamu gak makan?'

     ' Ga, lagi gak pengen makan didepan orang aneh ' - ucapku ngeyel

      seketika Dery hanya tertawa dan tiba-tiba memencet hidungku.
Ya sikap yang kayak gini yang bikin aku gak bisa ngelupain dia, selalu ada kejutan dibalik sikapnya yang nyantai.
Makanan datang eh maksudnya makanan Dery gitu dan Dery benar saja dengan lahapnya makan semua yang ada dihadapannya.
Sementara itu Sasha nyamperin aku kekantin dan ngomel dengan semangatnya kalo dia hari ini telat dan yang salah adalah jam dirumahnya karena jam dinding dirumahnya telat hampir satu jam yang bikin kesal seisi rumah gak ada yang nyadar kalo itu jam bermasalah akhirnya satu rumah telat semua.
Yah begitulah Sasha kalo gak heboh bukan dia.
       'eh iya tumben banget kalian berdua kekantin samaan gini?' tanya Sasha tiba-tiba dan sempat bikin aku tersedak karena bingung.

     'tuh si Dery ikut-ikutan' - jawab ku singkat

     ' masa putri secantik ini harus kekantin sendirian makanya aku temenin' - ucap Dery sambil menggoda aku yang ada didepannya

     ' Hahaha Dery gombalnya kepagian, yuk deh Kei kekelas bentar lagi masuk nih ' - Sasha mengajakku kekelas dan aku sempat bengong sebentar atas pernyataan dari Dery td, ini anak bercanda gak bercanda susah dibedain yaudah lah ya aku syukuri aja kalo emang aku cantik *ketawa dalam hati.

    'aku kekelas duluan ya der'

   belum sempat aku melangkah tiba-tiba Dery menahan tanganku dan berkata 'Hati-hati ya tuan putri'  dengan senyum manis yang mengembang di bibirnya.
Seketika suasana jadi hening dan jantungku berdetak tak seperti biasanya ya terasa sangat kencang.

   'Please jangan lebay' - ucapku mencoba mengalihkan susana

'tau nih Dery kesambet apa pagi ini ngegombalnya jago banget, yuk ah Kei balik kekelas' - kata Sasha bingung dan langsung mengajakku kembali kekelas.

Aku berjalan menuju kelas tanpa harapan pasti kalau yang Dery ucapkan itu tulus dari hati dan benar adanya. Aku hanya berpikir kalau itu sebuah lelucon kami sebagai teman lama.

    pelajaran hari ini lagi-lagi bikin aku pusing tujuh keliling, ya ampun kapan sih aku pintar biar bisa pejam mata aja gitu ngadapin ini pelajaran *omelku dalam hati

Menanti Masa Lalu (Chapter 2)

Sesampainya dirumah aku langsung merebahkan diri keatas tempat tidur dan memejamkan mata untuk beberapa saat.
Aku terhanyut dalam gelap ini dan merasakan sentuhan hangat di lenganku tiba-tiba aku sudah berada di samping Dery sambil bersandar di pundaknya, kami menikmati indahnya pemandangan di bukit dekat rumah ku tempat rahasia yang selama ini hanya kunikmati sendiri tapi kali ini tah mengapa ada Dery di sampingku, kami berdua menikmati pemandangan itu dengan keheningan kesunyian dan ketenangan.
Rasanya senang sekali ketika bisa menikmati apa yang kita sukai bersama orang yang kita sayangi.

     'Tempat ini tempat rahasia aku dan aku selalu menikmati keindahan pemandangan disini seorang diri, kamu tau kamu adalah orang pertama yang aku ajak untuk melihat dan menikmati keindahan disini' - aku seakan bercerita kepadanya tetapi dia hanya diam tak ada respon darinya, seketika dia menoleh dan tersenyum kepadaku.

     'Kei kei... Makan siang dulu nak'

Kenapa tiba-tiba ada suara ibu disini, padahal kan hanya aku dan dery yang tau tempat ini.

    'Keinaaaaaa'

Aku terkejut mendengar terikan itu dan membuatku terbangun hingga aku sadari kalau tadi adalah mimpi, ku usap mataku dan kulihat jam di tangan ternyata sudah pukul dua siang pantas saja ibu teriak-teriak gitu. Aku bergegas berkemas dan siap untuk makan siang.

      'pasti ketiduran lagi kan, dari tadi ibu panggil gak bangun juga, emang harus pakai teriakan gini terus ya tiap hari' - tanya Ibu sebel

      'capek bu, tadi pelajarannya berat semua di otak' - jawabku penuh alasan

       ' jawaban klasik kei, udah cepetan makan ibu mau kerumah bu RT dulu mau ngebahas arisan buat bulan ini' - ucap Ibu dengan cepatnya dan lansung menghilang dari pandanganku.

Kenapa sih ibu selalu begitu cerewet banget, semoga aja nanti aku udah dewasa gak kaya ibu.
Dengan malas-malasan karena masih mengantuk aku makan sendirian di meja makan.
Setelah semua beres aku melanjutkan aktifitas dengan menonton televisi tapi ternyata acara siang ini gak ada yang bagus dan aku memilih untuk tidur kembali.
Samar-samar aku mendengar suara sasha teriak didekat jendela kamar, aku terbangun dan memaksa mata untuk terbuka dan berjalan menuju jendela.
       'Kenapa Sasha ganggu orang tidur aja' - ucapku sewot

       'Ya ampun Kei, tidur mulu kamu. Hidup tu gak hanya tidur kali. Eh main keluar yuk aku bosan nih kita ke lapangan basket aja gimana. Kita main sampai sore disana' - kata Sasha panjang lebar

      'Iya bawel, udah kaya ibu aja kamu. Bentar aku siap-siap dulu'.

Baru juga mau melangkah aku segera menoleh ke Sasha dan cukup kaget liat kelakuannya.

   'Eh kamu mau ngapain Sha pake manjat jendela aku gitu'

   'hehe habisnya pintu depan kamu kunci, aku mau ngadem bentar sembari nunggu kamu siap-siap' - jawab Sasha dengan muka gak berdosa.

    'Ya ampun ini anak ada aja kelakuannya, yaudah tunggu bentar aku siap-siap dulu' - ucapku sembari meninggalkan Sasha buat ganti baju.

Sesampainya di lapangan basket aku dan Sasha ga langsung main, kita berdua sempat jajan cemilan dan duduk di tepi lapangan sambil ngobrol gak jelas.
Ketika lagi asyik-asyiknya ngobrol pandangan aku dan Sasha berpindah ke arah yang lain dengan tujuan yang sama.
Ya ada seorang cowok datang pakai sepeda dengan tas ransel yang berisi bola basket.

      'Kei, siapa tuh keren banget.' - kata Sasha spontan

Aku gak bisa ngejawab pertanyaan Sasha karena aku sendiri juga gak kenal. Badannya Tinggi atletis banget, penampilannya cowok banget dan bawa basket.
Oh Tuhan adem banget jadinya siang ini - ucapku dalam hati.

     kami berdua, Aku dan Sasha tepatnya sempat linglung beberapa menit sebelum sadar kalo ternyata cowok tadi menoleh ke kami dan spontan aku dan Sasha teriak kecil  dengan ekspresi senang.

      'Kenalan yuk Kei'- kata Sasha sambil menarik tanganku untuk menghampiri cowok itu.

Sasha langsung mengajaknya berkenalan dan berbasa basi sedikit.

    'Oh jadi nama kamu Satria, anak baru ya dikomplek sini kok jarang keliatan' - tanya Sasha basa basi sedang aku hanya berdiri diam merhatiin mereka berdua sambil kagum dalan hati dengan sesosok yang bernama Satria ini.

     'Kebetulan papa aku lagi ada kerjaan disini jadinya aku ikut sekalian mau liburan, bosan dengan suasana dirumah' - jawab Satria dengan senyum ramahnya.

Menanti Masa lalu

Chapter 1-
     Banyak yang bertanya kenapa sampai hari ini aku masih sendiri, di umur yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi 24 tahun aku masih terlihat sendiri tanpa pendamping.
Tak seperti anak muda lainnya yang mungkin sudah menemukan pendamping hidupnya.
     Sebenarnya ada alasan kenapa aku masih betah sendiri di umur yang sudah tidak muda lagi.
Semua berawal dari kisahku waktu SMA .

Waktu SMA »

     Hari itu aku datang agak terlambat seperti biasa kelas sudah penuh dan ribut, ada hal yang tak biasa hari ini ternyata kelasku kedatangan murid baru yang tidak lain dia adalah teman semasa SMP dulu.
Tanpa pikir panjang aku menghampirinya, saat itu dia sedang duduk sendiri di bangku tengah barisan ke 3 dari depan dan aku mencoba  menyapanya.

       'Hei Dery kan? Kok bisa disini gak salah nih?' - tanyaku spontan kepadanya.

        'Eh hai iya, hmm Kamu Keina kn, yang waktu SMP suka nonjok orang dan jago berantem itu kan' - jawabnya sambil mengingat masa-masa SMP

          'Sok lupa deh kamu, iya ini aku Keina kenapa juga bisa ketemu kamu lagi disini , udah bagus beda sekolah kemaren' - ucapku mendengus didepannya

         'Dasar Kei gak berubah ya kamu masih aja galak' - ucap Dery sambil melihatku serius

          'Kok bisa nyasar masuk sekolah sini kamu? Gak betah ya jauh dari aku' - godaku padanya

          'Enak aja, Ke Pede an banget jd orang, aku pindah kesini karena bosan aja disana' - jawabnya nakal

           ' Gayanya bosan, sekelas lagi deh sama kamu semoga ini kelas adem ayem aja ya. Ok deh selamat datang di sekolah Mutiara bangsa dan selamat sekelas!' - ucapku tegas sambil meninggalkannya pergi menuju bangku ku.

Masih gak habis pikir sama itu orang kenapa juga ketemu lagi jangan sampai rasa itu muncul lagi, aku sudah berusaha menghilangkannya dan sekarang dia malah hadir tepat didekatku - Keluh ku dalam hati sambil melihat ke papan tulis melihat penjelasan pak Martono yang gak ada satu pun aku mengerti.

Sekilas aku melihat Dery yang duduk dengan tenang mendengar penjelasan pak Martono, terlintas lagi di pikiranku kalo dia sekarang sudah berubah dan beda dari yang dulu. Sekarang dia tampak jauh lebih dewasa dengan wajah yang imut, putih bersih plus kacamata minus nya yang membuat dia terlihat lebih keren tapi tetap aja jahil nya gak berubah itu yang buat aku suka sama dia.

      'Akhirnya' ucapku lega ketika mendengar bell istirahat dan bergegas ke kantin karena pagi tadi gak sempat sarapan biasa  kesiangan lagi bangunnya.
Segera aku merangkul Sasha untuk menemaniku ke kantin.

       ' Ya ampun Kei santai dikit kenapa, gak bakal lari tuh kantin' - ucap Sasha sebel karena aku mengajaknya lari menuju kantin.

       ' Iya tau tapi makanannya yang bakal lari, ayo deh jangan manja cepetan' - jawabku sambil memegang tangannya agar lebih cepat sampai kantin.

Sesampainya dikantin aku bergegas memesan Ketoprak plus kerupuk  yang banyak, itu menu favoritku.
Langsung deh aku duduk rapi menanti pesanan dengan perut yang keroncongan, sedetik kemudian pikiranku berubah ketika melihat Dery jalan bersama teman barunya menuju kantin dan kurasakan jantungku berdetak kencang tapi secepat mungkin aku memalingkan muka dan berusaha meredakan situasi hati ini.

' kenapa Kei kok gugup gitu?' - tanya Sasha.

'gugup dari mana, enggak kok aku cuman lapar Sasha' - jawabku berusaha menenangkan diri.

Akhirnya makanan pun datang dan ternyata tiba-tiba Dery berjalan menghampiriku spontan.aku merasa gugup.

'makan itu baca doa dulu kebiasaan deh main makan aja' - ucap Dery ketika berdiri tepat didepanku dan belum sempat aku jawab dia sudah melongos  pergi mencari bangku di kantin ini.

Dan aku cuman bisa diam sambil berpikir 'tau aja ini anak kalau aku lupa baca doa' sambil senyum melihat tingkah konyol ku.

Menyapa

Haaaaiiii kembali bertemu di tulisan hari ini...
Maaf banget lama tidak ngepost karena lagi ada kesibukkan baru maklum anak muda suka sok sibuk.
Jadi yaaa kali ini cuman mau nyampein kalo aku bakal ngepost sesuatu yang baru di sini,
Jadi ceritanya aku mau ngepost cerita bersambung gitu.
Chapter per chapter yang bakal di post tiap chapter itu seminggu sekali.
Sekalian latihan nulis gitu kali aja ada yang tertarik nerbitin ceritaku hehe...
Ok sekian dulu dh...
Nantikan episode nya ok...
Jangan lupa komentar dan sarannya.

Februari bulan kasih sayang

Februari adalah bulan kasih sayang, begitu kata kebanyakan orang karena di bulan februari ada tanggal dimana orang yang mempercayainya merayakan hari Valentine tepat di tanggal 14 februari.
Sebenarnya hari kasih sayang itu gak harus di tanggal 14 februari aja karena seharusnya kasih sayang itu diberikan setiap hari kepada orang yang kita sayangi.
Tapi mungkin ada moment yang beda di tanggal 14 februari dimana merayakan kasih sayang nya ramai-ramai bersama orang di seluruh dunia...
Biasanya untuk mengungkapkan kasih sayang kepada orang tercinta, kebanyakan orang akan memberikan hadiah kepada pasangan atau orang yang mereka sayangi, seperti yang sangat simple kayak bunga dan cokelat...





dan valentine itu identik dengan warna pink 

Semoga rasa sayang kita kepada orang tercinta gak hanya ada di hari valentine aja ya

Resensi Film

Heiiiiiii bloggers semua, lama tidak berjumpa....
Tahun ini mau niatin benar buat konsisten ngePost jangan sampai kaya tahun lalu yang agak terbengkalai.
Ok kali ini aku mau bahas tentang film yang udah aku tonton di bulan Januari 2013 ini, gak banyak sih cuman dua tapi cukup berkesan dan kalian juga wajib nonton ini Film.
Yang Pertama
ini film diadaptasi dari kisah nyata mantan Presiden kita dulu yaps Pak B.J Habibie , awalnya aku tertarik dengan cerita hidup pak Habibie dari sebuah Novel yang bercerita tentang kisah hidupnya bersama istri tercinta dan ternyata benar saja dugaanku kisah yang sangat inspiratif ini di bawa ke Layar lebar.







Film ini rilis pada tanggal 20 Desember 2012 dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai B.J Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Ainun, Film ini bercerita tentang kisah romantis kehidupan pak Habibie dan Ibu Ainun serta kesetiaan dalam hubungan dimana hanya maut yang dapat memisahkan mereka. Ada kata-kata yang aku suka dari Film ini yang terucap dari mulut Pak Habibie untuk Ibu Ainun
>>
'Gula jawa sudah jadi gula pasir'
'Aku akan membuatkan kapal terbang terbaik untukmu'
'Kamu untuk saya dan saya untuk Ainun'
'Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku'

Kira-kira begitulah kutipan kata-kata yang saya dengar waktu menonton film ini.Betapa romantisnya pak Habibie dan betapa hebatnya bu Ainun sebagai penguat hati bapak dan pendamping yang setia.
Aku harap para pasangan muda mudi maupun tua bisa mengambil ilham dari film ini dan dapat mencontoh kebaikan yang mereka lakukan dalam sebuah hubungan.

Next yang Kedua
Film kedua yang baru-baru ini aku tonton adalah MIKA lagi-lagi film ini diadaptasi dari novel yang bercerita tentang kisah hidup penulisnya, dari awal aku baca Novel ini aku sempat merinding sendiri karena di setiap lembarnya selalu tertulis nama MIKA tapi aku sangat menikmati cerita hidupnya yang anak muda banget.
 Film ini diperankan oleh Vino G. Bastian sebagai Mika dan  Velove Vexia sebagai Indi.







Mika merupakan pengidap AIDS dan Indi menderita kelainan tulang belakang atau biasa disebut Scoliosis.
Awal perkenalannya waktu Indi liburan ke Jakarta dan tanpa sengaja waktu Mika naik sepeda sambil ngemut lollipop (lucu banget vino diadegan ini) Mika hampir menabrak Mobil yang sedang melintas di jalan itu dan kebetulan didalam mobil itu ada Indi sama ortunya, pertemuan kedua waktu indi pergi ke Hutan dekat rumah uwaknya disitulah dia ketemu Mika dan berkenalan.
Sejak perkenalan itulah mereka jadi dekat dan pada suatu hari Mika mengungkapkan rahasia penyakitnya pada Indi kalau sebenarnya dia Aids (Akibat penggunaan narkoba) dan indi menerima pengakuan itu bahkan indi bersedia menjadi pacar Mika, meski hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua indi.
Mika selalu membuat indi merasa bahagia dan indi nyaman akan hal itu dan berkat hadirnya mika juga perlahan penyakit indi sembuh tapi tidak dengan Mika, penyakitnya semakin parah meskipun dia selalu tampak kuat dan bahagia didepan indi tapi sebenarnya dia sakit dan sakit.
Sampai pada akhirnya Mika meninggal di samping Indi yang pada saat itu Indi sedang menjenguk Mika.
Ada pesan moral dari kisah ini yaitu jangan sampai kita terjebak akan narkoba dan jangan pernah menjauhi orang yang mempunyai kelainan maupun penyakit seperti Aids karena sebenarnya hanya penyakitnya yang boleh dijauhi bukan orangnya, mereka membutuhkan teman yang dapat menyemangati dan berfikirlah bagaimana kalau kita sepertinya.







Sekian post-an hari ini....
Selamat membaca dan jangan lupa komentarnya...
bye :))

about Friendship

Ada yang bilang Friendship itu adalah persahabatan atau best friend , ada juga yang bilang kalau Friendship is bullshit. Begitulah kira-kira gambaran Friendship, menurut kalian apa itu Friendship?.

Kalau menurut saya Friendship itu sebuah jalinan pertemanan yang sangat akrab, saling mengerti dan saling melengkapi, dari friendship kita dapat belajar apa itu pertemanan dari friendship kita tahu sifat satu sama lain dari friendship juga kita bisa belajar bagaimana menahan ego.

Ada yang bilang friendship itu sebuah persahabatan dimana ketika kamu merasa ada masalah seseorang yang dibilang 'sahabat' dapat memberikan solusi dan pengertian kepadamu dan ketika sedang bahagia dia juga ada untukmu. Bisa dibilang sebuah persahabatan itu sebuah dunia kecil dimana kita bisa belajar banyak tentang kehidupan dari sebuah 'friendship' itu gambaran sebuah friendship yang indah ...











Ada juga yang bilang kalau Friendship is Bullshit, menurut saya orang yang bilang seperti itu adalah orang yang mempunyai ego tinggi dan tidak bisa menerima kekurangan dari orang yang ada didekatnya, kenapa begitu karena kalau kita memahami sebuah pertemanan pastinya kita tahu harus bersikap seperti apa, mungkin kebanyakan dari mereka yang menganggap Friendship is bullshit adalah orang yang terlanjur sakit dengan kata persahabatan dimana mereka pernah dikecewakan oleh sahabat sendiri.
Saya mengerti tentang hal ini dan saya juga pernah merasakan pahitnya persahabatan tapi dalam hal ini kita juga perlu menginstropeksi diri apakah kita sudah memahami teman kita ataukah kita sudah menjalin komunikasi, keterbukaan dan kejujuran yang baik dengan teman kita. Hancurnya sebuah persahabatn biasanya diawali dari hal sepele yang menjadi masalah besar karena tidak adanya komunikasi yang baik serta tidak adanya kedewasaan dalam persahabatan. Sebuah persahabatan membutuhkan kontrol 'EGO' yang baik karena kalau kita memenangkan ego masing-masing sebuah masalah tidak akan ada jalan keluarnya.
Ada juga yang merasa kesendirian lebih baik untuknya karena lagi-lagi dia pernah merasakan sakitnya sebuah persahabatan yang menjadikannya menutup diri dan tidak mau lagi percaya dengan orang lain.

Yakinlah bahwa hidup tanpa Persahabatan ataupun Pertemanan sangatlah tidak berarti, suatu saat kita pasti membutuhkan seseorang yang menjadi sandaran hidup selain pasangan hidup kita sendiri, dunia akan terbuka lebar ketika kita bisa saling berbagi dan hidup akan menyenangkan jika kita memiliki teman sekalipun itu teman hidup.


up