Mereka Bilang itu Teman

           Apa yang terjadi pada pertemanan kalian yang sedang kalian jalani hari ini?
Apa kalian sedang bersenang-senang bersama? Apa kalian sedang menangis bersama? Apa kalian sedang bermusuhan? Apa kalian sedang merahasiakan sesuatu satu sama lain? Apa kalian sedang menjauh satu sama lain?



Ya begitulah kehidupan pertemanan, dalam satu waktu perilaku dan sifat bisa berubah.
Bisa saja kalian merasa sudah sangat cocok dan menganggap dia”teman” menjadi sahabat namun ada kalanya dia menjauh seperti tak mengenalmu tanpa kamu tahu apa alasannya.
Bisa saja orang yang kamu benci akhirnya menjadi teman baikmu.
Bisa saja kamu menjauhi teman mu karena alasan dia tak mendukung keinginan besarmu untuk meraih impian mu.
Bisa saja kamu hanya berteman dengannya karena kamu ingin mendapatkan sesuatu dari nya setelah itu kamu pergi tanpa alasan.
Bisa saja kamu baru mengenal orang itu tapi kamu sudah merasa dekat dengannya dan cocok sebagai teman.




Namun ada pertemanan yang jauh lebih baik dari itu.

Kamu bisa mengungkapkan apa saja kepadanya tanpa harus merasa terbebani.
Kamu bisa merasakan kebahagiaan setiap kali berbicara dan menjadi pendengar bagi nya.
Kamu bisa menegurnya jika dia salah dan kamu memberikan solusi yang baik untuk memperbaikinya.
Kamu bisa saling mendukung untuk meraih impianmu.
Kamu bisa saling menerima, jika memang hal yang kamu lakukan salah dimatanya dan dengarkan alasannya setelah itu koreksi diri jangan langsung marah kepadanya atau menjauhinya.
            Jangan selalu berpikiran bahwa yang kamu lakukan adalah benar dan selalu benar, pikirkan apa dampak yang akan terjadi terhadap orang disekitarmu terutama pada teman jika hal ini dilakukan.
            Jadilah teman yang bisa menerima kekurangan dan kelebihan bukan teman yang mengutamakan ego . Kamu menganggap dirimu lebih pintar lebih baik lebih tau dan lebih darinya sehingga kamu bertindak sesukamu tanpa kamu tahu apakah teman mu senang atau tidak atas tindakanmu, itu adalah hal yang perlu dikoreksi.
            Kamu ingin selalu dimengerti tapi kamu tak bisa mengerti temanmu, hal semacam itu sepele tapi bisa menjadi bencana.
            Ingatlah Teman maupun orang yang kamu kenal didunia ini bisa menjadi sumber kesuksesan hidupmu. Jika kamu tidak bisa menjalin hubungan pertemanan “selalu memilih teman” kamu tidak akan bisa menemukan perbedaan dari setiap hubungan. Jika kamu merangkul pertemanan dari setiap kalangan maka kamu akan banyak menemukan pelajaran dan pengalaman bahkan dari situ kamu bisa menemukan kesuksesanmu.
            Jika kamu menemukan teman yang tidak mendukung karir maupun impianmu, jangan kamu bertindak langsung menjauhinya. Jadikan itu motivasi dan jadikan dia sebagai cerminmu. Apa yang menjadi kelemahannya apa yang menyebabkan dia berpikiran seperti itu”tidak mendukung”, temukan jawabannya dengan tetap berteman dengannya setelah kamu menemukannya hal itu bisa menjadi cambuk untuk dirimu. Tunjukkan bahwa apa yang dia pikirkan adalah salah. Aku bisa dan aku bisa. Jelaskan kepadanya kalau Tuhan itu maha segala-galanya apa yang kita pikirkan tidak bisa selama kita berusaha dan melakukannya dengan maksimal pasti ada jalannya.
Biasanya mereka yang bilang tidak mendukung karena sebenarnya mereka juga ingin seperti itu tapi kemampuan mereka terbatas. Sehingga mereka berpikiran bahwa kamu juga tidak bisa.



Jadi teman seperti apa yang kamu miliki hari ini?



Menanti Masa Lalu (Chapter 6)

           Makin hari aku makin merasa terganggu dengan pesan singkat yang masuk setiap waktu, pesan singkat yang aku maksud adalah pesan singkat dari orang yang berinisial "Y". Lama kelamaan hal ini bikin aku penasaran juga siapa aktor dibalik inisial "Y" ini, kata-kata puitis, pantun bahkan sapaan hangatnya masih aku simpan di inbox hp. Apa iya yang di bilang Sasha itu benar kalo aku punya fans "pengagum rahasia" aku sih senang aja kalo ada orang yang perhatian sama aku tapi kalo wujudnya hanya inisial "Y" aku gerah juga, sebegitu malunya ya mau nunjukkin mukanya depan aku. Meski pesan singkatnya selalu hadir menghiasi inbox ku tapi gak pernah sekalipun aku ngebales psan itu, awalnya aku bermaksud agar dia berhenti sms aku kalo itu sms gak aku balas ternyata udah hampir dua minggu ini dia masih aja mengirim pesan yang cukup bikin kagum kalo ngebacanya. Kagum aja karena bahasa tulisan yang dia pakai cukup sopan dan romantis, bahkan kadang aku ketawa sendiri ngebacanya.
         Suasana di kelas hari ini sama riuh dan penuh seperti hari lainnya, heran sama anak dikelas ini setiap belajar pada ngeluh ini itu tapi mereka selalu masuk, yakan kalau emang gak suka harusnya jangan masuk biar kelas agak lenggang dikit biar bisa bebas bernafas gak kaya sekarang rasanya kelas makin gak kondusif. Melihat suasana kelas kayak gini  buat aku harus pergi ke kantin, karena hanya kantin yang mengerti aku disana banyak makanan dan minuman sekaligus pemandangan alias sekalian cuci mata kali aja ada yang kece-kece lewat.
         Sengaja aku pilih kursi d pojokan biar bisa sanderan ke dinding dan merenung alias melalun tau deh apa yang aku lamunin. Tiba-tiba aja si Dery nyamperin dan duduk di sebelah dengan anggunnya menopang tangan di dagu dan melihat ke arahku, sontak aku kaget melihat tingkah dia kali ini.

     apalagi sih der, masih pagi juga udah mau ngajak berantem lagi? - sewot aku pada Dery

     Hello nona manis, siapa juga yang mau ngajak berantem. aku cuman lagi liat pemandangan indah ciptaan Tuhan yang ada disebelahku ini - Goda Dery

     Aku cuman bisa melengus heran dan mengalihkan pandangan ke depan dengan tatapan kosong.

     Kok melamun? aku nya ada di sini loh, kapan lagi kan kita bisa duduk berdua kayak gini - ucap Dery

     kenapa sih kamu itu selalu datang tiba-tiba dan bikin aku kaget setiap saat, kamu gak punya kerjaan lain ya Der? teman kamu yang geng geng itu mana tumben sendiri gini - ucapku spontan

    Gak kenapa-kenapa, kebetulan aja disitu ada kamu disitu juga ada aku hehe - kata Dery dengan senyum manis yang menenggelamkan mata sipitnya

Belum sempat aku memesan makanan selain karena ada Dery disampingku yang bikin aku lupa buat makan dan Bel masuk tanda pelajaran pertama dimulai pun berbunyi. Aku segera pergi menuju kelas dengan Dery yang juga akan menuju kelas dan berjalan beriiringan denganku.

Jam pulang pun tiba, aku dan Sasha udah janjian buat main basket sore ini jadi aku pengen cepat-cepat pulang dan bersiap untuk main. Sesampainya dirumah tanda pesan di Hp ku berbunyi setelah aku buka ternyata inisial Y lagi yang sms, sudah seharusnya aku cerita sama Sasha soal sms ini kali aja Sasha tau, yang Sasha tau cuman aku pernah dapat sms dari fans tapi aku belum pernah cerita detail nya ke dia.

Lapangan basket masih sepi alias baru aku sendiri disini, aku melakukan pemanasan terlebih dahulu. Main sendiri disini juga asik kok, selang bebrapa menit kemudia Sasha pun datang dan ikut pemanasan bersamaku. Aku ngelirik ke arah Sasha yang malah ngebuat Sasha curiga.

    Kenapa kei? ada yang aneh ya dari penampilanku kali ini? - tanya Sasha

    Enggak kok Sha, ak mau cerita nih - ucapku agak ragu

    Cerita apa, senang sedih atau asem pahit ? - Goda Sasha

    Nano nano kali ah, gini Sha kamu masih ingat gak sama pesan singkat yang aku tunjukkin ke kamu beberapa minggu yang lalu? - tanyaku pada Sasha

   Yang inisial Y ? - tanyanya balik

    Iya itu, kamu tau gak dia masih sering sms aku sampai hari ini - ucapku pada Sasha

    Serius Kei? aku kirain cuman hari itu aja - kata Sasha penuh penasaran

   maka itu aku jadi penasaran padahal awalnya aku biasa aja, coba kamu baca deh sms dari dia nih - kataku sambil menunjukkan isi  pesan dari orang berinisial Y tersebut.

   Kei? kok aku agak gak asing ya sama nomor Hp ini? - menunjuk ke arah nomor hp orang berinisial Y

   Kamu tau Sha? siapa Sha siapa? - tanyaku penasaran

   Bentar aku cek dulu di kontak Hp aku ya - Sasha dengan serius mengetik nomor tersebut dan spontan kaget melihat nomor tersebut.

   Kenapa Sha? - tanyaku balik

   Kemarin ada yang sms aku pakai nomor ini dan kamu tau Kei siapa yang sms aku? - tanya Sasha

   Siapa? jangan bikin aku deg-degan gini dong Sha? - jawabku penasaran

   Dery sha Derrrryyy, kemarin dia nanyain tugas dan dia bilang itu dari Dery. Jadi Kei Fans kamu itu Dery ya? yang ngirim pesan segitu banyaknya Dery? - ucap Sasha kaget

   Sha aku gak salah dengerkan? - ucapku kaget dan bingung

Moment indah

Kali ini aku mau ngeshare moment bertemu dan kejadian dari orang terdekat yang terabadikan baru-baru ini, yang pastinya semua menyenangkan.

Semua anak muda kayaknya udah pada tau sama cowok yang satu ini, yup dia adalah Poconggg  selebtwit yang jago bikin orang senyam senyum meski ga tau apa yang disenyumin haha, nah yang disamping poconggg itu adalah managernya ka Barlieve . Kebagian foto bareng malah agak aneh ngeliat diri sendiri kecil banget gitu, inilah doaku tiap hari semoga bangun tidur keesokan harinya udah punya body kayak Raisa yah agak sedikit maksa dan ngayal malah. Aku ketemu Poconggg di acara salah satu operator yang lagi jalan-jalan keliling kampus dan hebatnya tah ini suatu kebetulan atau bukan, sehari sebelum acara ini aku malah gak ada niat buat pergi sampai si Opi *difoto orangnya ada disebelah aku yang paling ujung yang imut-imut* bbm waktu itu kalo dia udah daftarin aku buat nonton acara itu. Padahal aku gak minta tapi karena menurut dia yang bisa diajak pergi ke acara kayak gitu ya cuman aku *yaiyalah selama gratis aku sih ayo aja haha*.
Registrasi buat acaranya cukup panjang, tapi lumanyan lah dapat 2 kartu gratis dan pulsa yang memadai.
Waktu nunggu Lift kebuka gak sengaja noleh kebelakang eh ada si poconggg nunggu juga yaudin sekalian aja mintain foto dan tanda tangan bahkan kita satu Lift , dan beruntungnya cuman aku sama si opi yang dapat kesempatan ini di awal sebelum acara jadi waktu  acara selesai  semua pada minta foto bareng Poconggg, aku sama si Opi dengan santai melenggang pulang *sombongnya*



Kalo yang ini baru kejadian kemarin sore, sohib aku Anggun bawinur baru aja selesai sidang selain anggun ada juga teman satu bimbingan dia yang juga sidang hari itu namanya Lutfi. Aku bareng teman yang lain nungguin mereka sidang diluar ruangan jadi ngeliat mereka cuman dari kaca dan itu  udah kayak nungguin orang lahiran, selama proses menunggu sidang yang saat itu sore menjelang malam dan adzan maghrib pun berkumandang muncul lah sesosok pria berjalan didepanku yang bikin aku jadi terhipnotis, pakai kemeja kotak-kotak dan bersiap mengambil wudhu untuk sholat. Subhanallah kalimat itu yang terucap pertama kali ngeliat dia, udah cakep ketemunya lagi sholat lagi. Wajahnya chinese banget badannya tinggi dan syukurnya islam :) jarang banget ketemu pria kayak dia, baru liat udah langsung bisa menghipnotis tapi sayangnya aku gak tau siapa dia yang aku tau dia anak STIE dan ketemunya itu rabu sore berarti dia ada kelas sore setiap hari rabu.




Sekian moment indah kali ini, selamat bertemu lain waktu xx

Kesenangan itu Passion

Saat  post an ini diketik waktu sedang menunjukkan pukul setengah 3 sore dan panasnya suhu sore ini terasa begitu menusuk namun tetap harus disyukuri.
Setelah kehilangan banyak waktu tidak bersama blog ini aku merasa bersalah, post an yang sebelumnya jadi tertunda berbulan bulan lamanya semua itu bukan tanpa alasan tapi disini aku tidak perlu berbasa basi menjelaskan alasan itu yang pasti itu tidak boleh terulang untuk menunda suatu pekerjaan dan berita baiknya lanjutan cerpen sebelumnya akan aku post sampai tamat :).
Aku sadar kalo waktu itu bukan alasan untuk menunda passion kita,  selama ini aku harus menunda beberapa kesenangan untuk mengejar target yang harus didapat tapi kali ini aku mengilhami sesuatu bahwa passion seharusnya bisa dilakukan kapanpun asal kita senang menjalaninya dan memikirkan akan manfaat yang sesungguhnya.



Passion untuk sebagian orang adalah hal yang dapat membuat mereka lupa akan waktu dan akan merasa senang menjalaninya, mungkin juga ada setitik waktu saat kita jenuh namun disaat itulah kita harus bangkit untuk berinovasi atau memperbaiki passion yang kita senangi agar tidak menjadi jenuh.
aku harap apa yang kita lakukan sekarang memang sesuai dengan passion diri kita, karena dengan melakukan pekerjaan berdasarkan passion maka kamu akan merasa ikhlas dan senang menjalaninya.
sekian xx

Menanti Masa Lalu (Chapter 5)

    Aku terbangun dari tidur dan melihat jam di dinding menunjukkan pukul 6 pagi, hari ini hari minggu dan waktunya untuk olahraga.
Aku bergegas beranjak dari tempat tidur dan siap-siap buat ke lapangan.
      Sesampainya di lapangan ada hal aneh yang aku lihat, benar saja ternyata Dery sedang main basket bersama Sasha dan itu tumben banget dia ada disini.
        Aku berjalan melongos mendekati mereka berdua, belum juga aku mendekat tiba-tiba Dery menoleh dan menyapaku.

       'Pagi Kei, lama banget sih kamu?' ucap Dery.

       lama? Emang ada urusan apa sama aku? - tanya aku balik.

       gak ada sih cuman pengen ketemu kamu aja - goda Dery

      perlu tanda tangan sekalian gak? Atau penanda dari tangan ini - jawabku sewot sambil menunjukkan gumpalan tinju dari tangan.

       kalian berdua kapan bisa akurnya sih...
- kata Sasha mencoba menengahi kami berdua.

        aku mencoba menenangkan pikiran sesaat dan kembali teringat Satria, biasanya ada dia disini dengan senyum manis dan basketnya.

       tanpa sadar aku senyum dengan tatapan penuh lamunan yang bikin Dery mendekat dan menyadarkanku dari lamunan.

      ' masih pagi kerjaannya ngelamun aja, yang ganteng gini dicuekin' - ucap Dery membuyarkan lamunanku.

      lagi-lagi Dery membuat jantung ini berdetak kencang dan aku langsung mengambil bola basket dari tangannya dan kami bertiga mulai menikmati kebersamaan ini melalui basket.

       Sasha meminta waktu untuk istirahat dan kami menyetujui itu. Dery memberiku air minum dan dengan cepat Sasha ngeledek kalo yang capek dan butuh minuman itu dia buka aku, Dery tertawa malu dan memberi Sasha minum saat itu juga.

Malam nya aku merasa harus tidur cepat karena aku gak mau lagi terlambat ke sekolah, saat aku mencoba memejamkan mata, ringtone sms ku pun berbunyi yang isinya.

        ' Selamat tidur putri cantik '

Ya, membaca sms itu tanpa nama pengirim tepatnya tanpa identitas membuat aku bingung sekaligus kaget, siapa coba yang sms malam gini dengan kata-kata seperti itu.
Aku mencoba untuk tidak menghiraukannya dan mencoba tidur kembali.

Pagi harinya aku kembali menerima sms dari pengirim yang sama.

       ' Selamat pagi cantik, jangan lupa sarapan ' - Y

Kali ini sms yang dia kirim diakhirannya ada inisial 'Y'

Dikira aku bakal penasaran maaf aja gak akan!

Sesampainya di sekolah aku menunjukkan sms itu ke Sasha dan Sasha bilang mungkin itu fans aku, Oh Tuhan mimpi apa punya fans tanpa identitas kaya gini dan bikin kaget.

      

      

Menanti Masa Lalu ( Chapter 4)

       Satria satria satria akhir-akhir ini aku lagi asyik-asyiknya berteman sama dia, kami menghabiskan waktu sore dengan bermain basket dan terkadang kami main sepeda bersama, Sasha juga ikut tapi jarang banget karena dia lagi sibuk latihan Basket di sekolahan buat ikut kompetisi antar sekolah bulan depan.
        Semakin kesini semakin akrab hubungan kami dan sudah tidak ada lagi muka jaim dan tingkah jaim diantara kami.
Seminggu sudah Satria di sini dan tinggal beberapa hari lagi dia liburan disini dan aku cukup merasa kurang bahagia mendengar kabar itu.
       Ada hal yang buat aku suka dengan Satria yaitu perhatiannya, perhatian akan diriku dan dia selalu mengerti apa yang aku rasakan.
Kami banyak cerita tentang kehidupan dan keseharian yang dijalani dan aku juga cerita tentang Dery ke dia.
Awalnya agak canggung membahas tentang itu tapi melihat sikap Satria yang terbuka aku merasa nyaman untuk bercerita.

   Satria dengan sikapnya yang manis dan senyum yang menawan membuat aku selalu nyaman dan dimengerti kalo didekatnya, berbanding terbalik dengan Dery yang selalu membuat ulah dan kesal tapi sama-sama bisa membuat aku terswnyu

    'Kamu jadi pulang Kamis besok?' - tanyaku tiba-tiba

    ' iya karena urusan Papa ku  sudah beres disini' - jawab satria dengan senyumnya

Kami saling diam ditemani Senja yang mulai pudar karena gelapnya malam yang akan menggantikannya.

    ' Besok pulangnya jam berapa?'
- Tanya ku sambil berharap itu tidak terjadi.

   ' siang kayaknya jam 2an gitu'

    ' Berarti kita masih bisa ketemu sehabis aku pulang sekolah besok' - kataku sambil berharap.

    Satria hanya menjawab dengan senyuman, senyuman yang bikin aku lupa waktu.

KEESOKAN HARINYA

*Bunyi bel pulang sekolah

    ' Keinaaaaaa tunggu aku' - teriak Sasha melihat aku keluar dari kelas dengan cepatnya.

     sampai didepan gerbang sekolah Sasha minta berhenti buat narik napas

    ' Ya ampun Sasha cepetan ntar Satria keburu pergi' - ucapku gelisah

    ' bentaran Kei aku capek'

Seketika aku menarik tangan Sasha agar mau bergerak dan berlari bersama menuju tempat penginapan Satria yang tidak begitu jauh dari sekolah dan rumahku.

Sesampainya disana dengan napas yang ngos-ngosan kami menghampiri Satria.

    ' Kalian kenapa ngos-ngosan gini?- tanya Satria heran

     ' Kei gak sabaran pake ngajak lari segala' - omel Sasha

     Satria hanya tertawa kecil mendengar omelan Sasha dan aku tersipu malu.

      ' Jadi kapan berangkat?- tanyaku cepat untuk mengalihkan situasi

      ' bentar lagi nih tinggal nunggu papa aku aja, eh iya ini aku ada kenang"an buat kalian berdua' -
Ucap Satria sambil mengeluarkan sebuah bola basket dari dalam tasnya.

     'Aku harap kalian mau jaga ini bola, nanti kalo aku kesini lagi kita bakal main bareng lagi' - kata Satria sembari memberikan bola itu ke Aku

      ' jaga baik-baik ya Kei, Sha kalian udah memberi kesan terindah di liburanku kali ini'

Aku tidak bisa berkata apa-apa, beberapa saat kemudian Satria bersiap berangkat dan kami saling bersalaman saat itu Satria berbisik pelan ditelingaku ' Aku akan selalu mengingatmu dan tunggu aku kembali'

Aku hanya bisa diam dan kaget sementara itu Satria masuk kedalam mobil dan tersenyum manis untuk terakhir kalinya didepanku.

Terdengar nyaring teriakan perpisahan dari mulut Sasha dan aku hanya bisa melambaikan tangan sambil bengong heran terhadap apa yang kudengar tadi dari Satria.

Menanti Masa Lalu (Chapter 3)

     Senyum itu senyum termanis yang aku liat hari ini hmm Dery kalah deh *ucapku dalam hati sambil senyum-senyum gembira melihat Satria main basket.

       'Akhirnya lapangan basket ini cerah kembali, lama gak ada pemandangan indah kaya gini biasanya kita berdua mulu yang jadi penghuni ini lapangan, ya gak kei?' - ucap Sasha sambil mengarah ke Satria yang lagi asyik main basket.

       'iya juga sih... Udah ah bawel main yuk, kita lawan tuh Satria sebagai tanda perkenalan biar akrab'

      ' ayoook aku suka ini' - jawab Sasha semangat.

      Sore ini kami bertiga menghabiskan waktu dengan tanding basket sampai malam padahal janji awalnya gak semalam ini dan aku merasa senang banget meski sehabis main basket dan pulang kerumah diomelin ibu karena pergi gak bilang-bilang dan pulang malam tapi setidaknya aku gak nyesal ngejalaninya meski akhirnya dimarahi.

Sekolah -

      Pagi ini aku merasa kepagian datang ke sekolah gimana gak masa' Sasha belum datang biasanya yang paling awal datang itu dia bukan aku.
Karena bosan dengan suasana didalam kelas aku memutuskan untuk ke kantin sendirian, baru juga keluar dari pintu kelas tiba-tiba ada yang menghadang dari arah depan, sempat bikin kaget dan ternyata itu Dery.

    'eh manusia kenapa juga didepan pintu gitu gak tau apa orang mau lewat' - karena kaget jadinya aku ngomong dengan nada agak tinggi dan cukup mengesalkan

   'hai juga manusia, kenapa sih pagi-pagi udah marah aja' - godanya dengan santainya

    ' aku mau kekantin, minggir deh ngalangin jalan aja kamu'- ucapku kesal

     ' makin imut tau kalo kesal gitu, yaudah yuk sama- sama kekantin' - ajaknya tiba-tiba

     aku terdiam sejenak dan heran

     'ayooo buruan katanya mau.kekantin' - dengan cepatnya Dery menarik tangan aku dan menggandeng tanganku menuju kantin.

     ' apa-apaan ni pakai gandengan segala emang kamu kira aku buta arah' - kataku sambil melepas gandengan, bukannya aku marah tapi malu aja kalo orang-orang pada ngeliatin gitu.

      ' ohh iya sorry deh, cepetan makanya aku udah lapar banget maklum tadi gak sempat sarapan dirumah ' - ucapnya seketika

     ' sumpah gak nanya ' - jawabku sambil berlari menuju kantin

    ' Dasar Keina ' - sambil ikut mengejar aku menuju kantin

Sesampainya dikantin aku hanya pesan es jeruk sedangkan Dery benar aja kelaparan dia pesan Nasi goreng plus telor plus minumnya Jus Apel.

     ' ya ampun kamu makan apa makan der' - tanyaku agak kaget

     ' ya makan dong, eh Kei kamu gak makan?'

     ' Ga, lagi gak pengen makan didepan orang aneh ' - ucapku ngeyel

      seketika Dery hanya tertawa dan tiba-tiba memencet hidungku.
Ya sikap yang kayak gini yang bikin aku gak bisa ngelupain dia, selalu ada kejutan dibalik sikapnya yang nyantai.
Makanan datang eh maksudnya makanan Dery gitu dan Dery benar saja dengan lahapnya makan semua yang ada dihadapannya.
Sementara itu Sasha nyamperin aku kekantin dan ngomel dengan semangatnya kalo dia hari ini telat dan yang salah adalah jam dirumahnya karena jam dinding dirumahnya telat hampir satu jam yang bikin kesal seisi rumah gak ada yang nyadar kalo itu jam bermasalah akhirnya satu rumah telat semua.
Yah begitulah Sasha kalo gak heboh bukan dia.
       'eh iya tumben banget kalian berdua kekantin samaan gini?' tanya Sasha tiba-tiba dan sempat bikin aku tersedak karena bingung.

     'tuh si Dery ikut-ikutan' - jawab ku singkat

     ' masa putri secantik ini harus kekantin sendirian makanya aku temenin' - ucap Dery sambil menggoda aku yang ada didepannya

     ' Hahaha Dery gombalnya kepagian, yuk deh Kei kekelas bentar lagi masuk nih ' - Sasha mengajakku kekelas dan aku sempat bengong sebentar atas pernyataan dari Dery td, ini anak bercanda gak bercanda susah dibedain yaudah lah ya aku syukuri aja kalo emang aku cantik *ketawa dalam hati.

    'aku kekelas duluan ya der'

   belum sempat aku melangkah tiba-tiba Dery menahan tanganku dan berkata 'Hati-hati ya tuan putri'  dengan senyum manis yang mengembang di bibirnya.
Seketika suasana jadi hening dan jantungku berdetak tak seperti biasanya ya terasa sangat kencang.

   'Please jangan lebay' - ucapku mencoba mengalihkan susana

'tau nih Dery kesambet apa pagi ini ngegombalnya jago banget, yuk ah Kei balik kekelas' - kata Sasha bingung dan langsung mengajakku kembali kekelas.

Aku berjalan menuju kelas tanpa harapan pasti kalau yang Dery ucapkan itu tulus dari hati dan benar adanya. Aku hanya berpikir kalau itu sebuah lelucon kami sebagai teman lama.

    pelajaran hari ini lagi-lagi bikin aku pusing tujuh keliling, ya ampun kapan sih aku pintar biar bisa pejam mata aja gitu ngadapin ini pelajaran *omelku dalam hati


up